Cinta Dan Nafsu

Seputar cerita sexs
Sudah dua tahun dia bekerja di rumahku sebagai house keeper. Segala urusan tetek bengek rumah kuserahkan padanya. Aku hanya perlu mentransfer gaji ke ATM-nya tiap bulan, dan segalanya beres, mulai dari memasak, mencuci sampai membayar semua rekening tagihan bulanan.

Sebagai eksekutif muda, aku memang terlalu sibuk untuk lebih memperhatikannya. Sepanjang segalanya beres, tak ada masalah buatku. Namanya Dita, asal Solo. Aku menemukan dia dari agen pembantu rumah tangga. Sebetulnya aku termasuk beruntung karena Dita bukanlah type pembantu rumah tangga biasa. Dari apa yang kutahu, dia cerdas, bersih, rajin tetapi sedikit misterius.

Usianya duapuluh delapan tahun, sama denganku. Hubunganku dengannya hanya sebatas majikan dan pembantu walaupun pada prakteknya, aku tidak pernah memperlakukannya sebagai pembantu. Dia bagiku adalah teman, meski komunikasi diantara kami sangat minim. Kami tinggal berdua di rumahku, di kawasan Dharma Husada Indah Surabaya.
Cerita Sex | Cerita Dewasa 2016 | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Sexs ABG | Cerita Sex Sedarah | Cerita Sex Tante | Cerita Sexs Berjilbab | SPG | Pramugari | Daun Muda | Pembantu | Bispak | Foto Bugil || Cerita Sexs Cinta Dan Nafsu
Kisah yang bermakna bagiku ini dimulai ketika aku terserang Typus. Harus dirawat inap selama dua minggu di Rumah Sakit. Sepanjang minggu itu, dia terus menjenguk dan menjagaku karena perawat hanya sesekali memeriksa keadaanku. Aku bisa merasakan betapa perhatiannya dia. Adalah wajar, selaku posisiku sebagai majikan, begitulah aku menilai. Rawat inap itu dilanjutkan dengan istirahat di rumah selama seminggu total. Hingga pada suatu pagi..

“Mas.. saatnya mandi.”
“Mandi? Bukankah aku belum boleh mandi?” tanyaku heran.
“Iya.. tapi mandi yang ini khusus, tubuh Mas dilap dengan handuk yang dibasuh air hangat”, katanya menerangkan.

“Ooo.. baiklah”, sambungku lagi.
“Permisi Mas..”

Dia segera membuka bajuku satu persatu dengan hati-hati. Kerjanya yang cekatan bahkan melebihi perawat kemarin. Sedikit demi sedikit tubuhku mulai bersih. Hingga akhirnya sampai juga di daerah selangkangan. Dia memandangku sejenak.

“Silakan saja”, kataku memutus kebimbangannya.
“Kok masih tidur Mas..”
“Apanya?”

“Itu..” katanya sambil menunjuk penisku. Aku agak kaget juga.
“Dia juga ikut-ikutan sakit”, balasku karena tidak tahu apa lagi yang mesti kukatakan.

Dia segera membersihkan daerah keramatku dengan lembut. Aku memperhatikan kerjanya saat itu. Dia sesekali memandangku tanpa rasa sungkan. Pada saatnya tanpa terasa, penisku mulai naik karena sentuhan-sentuhan menawan tepat di area senjata pamungkasku itu.

“Jangan nakal dong Mas..”, katanya sambil tersenyum penuh arti kepadaku.

Aku hanya bisa terdiam. Terus terang aku malu juga.

“Saya tidurkan lagi ya Mas..”
“Apanya yang ditidurkan?”
“Punya Mas.. kalau bangun gitu.. saya nggak bisa konsentrasi.”

“Hah? Car.. ann. nya”, kalimatku terpotong karena tiba-tiba dia melempar handuk ke lantai dan mencengkeram penisku.

Diusap-usapnya lembut. Wajahnya langsung didekatkan ke arah selangkanganku. Tanpa bicara langsung dikulumnya batang itu dengan mantap. “Ohh.. ahhsshh..” Dengan rakus diemutnya kemaluanku, dijilati, dikulum dan dikocok-kocok pakai tangan bergantian. Aku hanya bisa merasakan kenikmatan ini dengan nafas yang mulai sesak karena nafsu. Dia melakukannya dengan sangat indah. Aku tenggelam dalam kenikmatan kilat yang tiada tara, hingga akhirnya.. Seputar cerita sexs

“Aku mauu.. ke.luarhh.. ashh.”
“Ya udah keluarin aja Mas..”
“Di mulut kamu?”

“He eh..” katanya singkat. Dia mempercepat gerakan kepalanya. Aku merasa enak sekali apalagi di saat spermaku akan memancar keluar. Kupegang kepalanya erat, dan.., “Ahh..” aku berseru hebat tatkala maniku menyembur di dalam mulutnya. Sebagian berceceran di bibirnya karena pancaran mani itu banyak. Penisku pun dijilatinya sampai bersih. Dia tersenyum, melihatku babak belur dalam permainan ini. Dita mengerjaiku dengan cara yang professional. Sungguh dia tidak terkesan murahan. Cerita Sex

“Nah, sekarang saya sudah bisa tenang kerjanya, punya Mas udah terlelap lagi..” bisiknya mesra.

Penisku memang sudah mengendur karena mengalami ejakulasi. Dia teruskan kerjanya di bagian kaki. Aku hanya bisa terpaku seperti orang bodoh.
“Kamu mengerti betul akan laki-laki.. kamu udah pengalaman ya?” tanyaku setengah begurau ketika kerjanya sudah rampung.

“Pengalaman apa Mas?” tanyanya penasaran.
“Cara kamu tadi sungguh bikin aku hampir mati keenakan.”
“Ah.. saya cuma nonton VCD yang saya sewa di pasar.”

“Masa sih? Kamu suka nonton gituan ya?” selidikku.
“Nggak.. lagi bosan aja, habis Mas nggak pernah peduli ama saya.. Saya kan kesepian Mas..”
“Upss..” aku disudutkan langsung, telak sekali.

“Emangnya kamu suka diperhatikan ya?” tanyaku dengan perasaan tidak nyaman.
“Ya.. boleh dibilang begitu, emang salah?”

“Nggak juga sih, kalau begitu aku salah.. lain kali aku pasti lebih memperhatikan kamu”, kataku meyakinkannya, dengan rasa penasaran yang belum hilang.

“Dita.. kamu udah pernah bercinta belum?” tanyaku tanpa basa-basi lagi.
“Menurut Mas gimana?”
“Mana aku tahu?”
“Bentar Mas..”

Dia segera duduk di dekatku. Roknya disingkap sampai atas hingga yang tampak hanya celana dalamnya yang berwarna hitam. Cerita Sex Cinta Dan Nafsu

“Nih, silakan Mas periksa deh, biar yakin gitu”, timpalnya seraya menantang. celana dalam itu langsung dilepaskan sampai terbuka, dengan gaya menantang disibakkannya rambut halus yang mengitari memeknya. Terlihatlah lubang kemaluannya yang berwarna merah muda dan segar. Darahku langsung terkesiap.

“Ayo Mas.. diperiksa, kok cuman bengong aja sih?” Seputar cerita sexs

Aku tak bisa berkata-kata lagi. Jika aku memeriksa, gimana caranya. Itu kan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Walau demikian, naluri laki-lakiku langsung menyeruak tatkala Dita mengelus-elus barangnya sendiri. Penisku langsung bangkit lagi, kali ini getarannya lebih keras, hingga penisku berdenyut hebat.

“Lho, ditanya kok malah punya Mas yang menyahut.. nakal ah.”

Dia segera memakaikan lagi celana dalamnya. Kutangkap tangannya, agar celana dalam itu tidak menutupi memeknya.

“Dita.. aku sudah nggak tahan.. sini dong..”
“Eitss.. ntar dulu Mas, ada syaratnya”, katanya lagi yang membuat kepalaku terasa mau meledak menahan nafsu yang manjadi-jadi.
“Apa.. ayo cepat sebutkan syaratnya”, pintaku terbata-bata. Sungguh aku tak tahan lagi.

“Syaratnya nggak banyak.. Mas hanya harus mencintai aku dulu, baru punyaku yang ini terserah mau Mas apain”, katanya mantap seraya menunjuk memeknya. Bagaikan tersambar petir aku mendengar permintaannya itu. Selama hidup aku memang tidak pernah merasa mencintai seorang wanita.

Tanpa bermaksud menyombongkan diri, wanita secantik apapun pasti selalu takluk padaku, disebabkan banyak hal. Yang pertama karena aku memang punya tanda fisik yang bagus, menurun dari mamaku yang berdarah Spanyol-Israel dan papaku yang berdarah Batak. Yang kedua, karena sejak kecil, kehidupan ekonomiku memang sangat mapan. Jadi rasanya tidak terlalu berlebihan kalau aku mengatakan demikian. Cerita Mesum

“Aku nggak akan berbohong padamu, aku tidak mencintai kamu.. setidaknya saat ini.. kenapa harus memakai cinta segala?” tanyaku.

“Kalau begitu, lupakan saja punya saya Mas.. itu bukan untuk Mas..permisi”, katanya segera mengenakan CD-nya dan berlalu. Aku langsung menangkap tangannya, kulihat kesedihan di wajahnya.

“Dita.. aku.. udah nggak tahann.. ayolahh..”
“Maaf Mas, kalau Mas memaksa, mulai sekarang saya berhenti kerja di sini..”

Aku tak bisa berkata-kata lagi. Dia meninggalkan aku dalam kondisi mengenaskan. Betapa tidak, gairahku dibuatnya terkatung-katung. Sejak peristiwa itu perasaan bersalahku selalu muncul. Aku tidak melihatnya bekerja sebagaimana biasa. Kucari ke mana-mana, ternyata dia sedang berbaring di kamarnya, pakai selimut.

“Kenapa kamu?” tanyaku.
“Aku sakit Mas.. nggak enak badan”, mimiknya lelah dan pucat. Seputar cerita sexs

Kuraba keningnya, memang agak hangat. Entah kenapa, aku jadi begitu kasihan padanya. Aku merasa kalau ada bagian dari diriku yang sakit juga. Ahh.. inikah namanya cinta? Segera kutelepon dokter pribadiku. Dita diperiksa dan diberi beberapa obat. Sejak Dita sakit, aku pulang dari kantor lebih cepat. Aku hanya menangani bisnis utama. Pekerjaan lain yang agak ringan kuserahkan pada sekretarisku. Cerita Sex Cinta Dan Nafsu

“Mas, Saya mau mandi, udah tiga hari berbaring terus.. kan bau Mas..”
“Lho.. kan kamu belum sembuh benar, dokter bilang seminggu ini kamu harus istirahat.”
“Mandi lap aja Mas, tolong yah Mas”, pintanya kemudian.

Aku bergegas mengambil handuk kecil, membasuhnya dengan air hangat. Perlahan-lahan kubuka bajunya satu persatu. Sekarang dia sudah telanjang bulat. Dalam keadaan sakit pun, dia bahkan kelihatan tetap cantik dan seksi. Luar biasa, pikirku. Kurasakan penisku perlahan naik ketika usapan handukku merambah bagian dadanya.

“Ohh.. lamain dikit di situ Mas.. aah..”
“Kenapa?”
“Enak sih”, katanya menggoda.

Aku hanya tersenyum. Kulap dengan perlahan. Puting susunya sejak tadi sangat menggodaku. Karena tak kuat menahan birahi..segera kupagut, kujilati. “Oughh.. Mashh.. kerjaa.. nyahh.. kan belum.. selesai.. Masshh..”

Aku tidak peduli. Aku tahu dia pun menikmatinya. Kuremas-remas payudaranya dan tanganku kemudian beranjak menuju ke selangkangannya. Pahanya langsung dirapatkan. Tanganku terhimpit tepat di memeknya.

“Kenapa?”
“Janganh.. nakal Masshh..”

“Aku memang nakal.. terus kenapa?” kataku dan langsung memeluknya. Kulumat bibirnya sampai dia megap-megap, tapi tertawa senang. Kulepas bajuku sendiri, sesekali dibantunya. Kini kami sudah sama-sama telanjang bulat. Kutindih dia dan kujilati bibirnya. Lidahku kumasukkan ke mulutnya sementara tanganku terus mengelus permukaan lubang kemaluannya.

“Ssshh.. Mass.. terushh Mas.. ashh..” Ciumanku turun ke dada. Satu persatu jilatanku mendarat di permukaan bukit kembarnya yang merangsang. Putingnya kusedot-sedot sampai berbunyi keras. Dia menggelinjang penuh nafsu. Nafasnya tersengal-sengal. Kuciumi perutnya dan tanganku mengusap-usap pahanya. Dita semakin terlena.

Dia terkulai pasrah. Aku merasa semakin perkasa. Sesampainya di bawah, kubuka pahanya dan kutekuk. Liang senggamanya langsung kuserbu. Liang itu tetap wangi meski dia tidak mandi tiga hari.

“Masshh.. yang itu.. jangghh..” belum sempat dia meneruskan kalimatnya, langsung kujilati dengan ganas. Kumulai dari permukaannya.
“Ahhsshh.. shh..” dia menggoyang pinggulnya sampai mulutku timbul tenggelam di lembah surganya.

Kumasukkan lidahku agak ke dalam, dia semakin bergetar dan mulai menjerit-jerit. Ouugghh.. Masshh!” dia berteriak lantang sembari menjambak rambutku ketika kusedot klitorisnya dan kukait-kait dengan nakal. Kali ini tanganku bergerilya lagi di susu segarnya.

Sepuluh menit kemudian, cairan yang hangat dan bening keluar dari memeknya membasahi mulutku. Dia mengerang seperti kesetanan tatkala cairan itu mengalir. Mulutku sampai becek karena aku terus menjilati lubang kemaluannya. Cairan itu makin lama makin membanjiri selangkangannya. Aku sampai tak tahu lagi yang mana air ludahku, yang mana cairannya. Benar-benar basah.

“Masshh.. yang itu milik Masshh.. terserah Masshh.. cepatt Mashh.. Dita udah nggak kuat.. Masshh.. tolonglah.. ashh..” dia memohon sambil ngos-ngosan.

Aku jadi teringat peristiwa kemarin. Aku bangkit dan pura-pura berlalu meninggalkannya tergeletak.

“Mashh.. mau ke mana? Lebih.. baik bunuh Dita aja.. Mas.. Mash..” dia berteriak-teriak memanggilku. Aku mendekatinya lagi.

“Dengan satu syarat”, kataku santai, walaupun sebenarnya penisku pun sudah tak tahan lagi.

“Apah.. ayo.. Mashh.. jangan siksa Dita dong.. hhssh..” bicaranya makin tidak karuan menahan getaran dahsyat yang kuhadiahkan. Saat itu dia bicara manja sekali.

“Kamu hanya harus mencintai aku dulu”, kataku lagi seperti yang diucapkannya dulu.

Tiba-tiba dia terkesiap. Dipandanginya aku setengah tak percaya. Dia bangkit dan menghambur ke pelukanku. Dibenamkannya wajah mungilnya ke dadaku.

“Oh.. Mas Brando, dari dulu Dita udah cinta ama Mas.. Dita bahagia sekali Mas.. Dita cinta ama Mas Brando”, dia menyemburkan kalimat panjang itu setengah terharu.

“Aku juga mencintai kamu Dita.. sungguh”, balasku jujur. Seputar cerita sexs

Dipandanginya aku dan langsung duduk di pangkuanku. Bibirku langsung dipagutnya dengan gemas. Yang kurasakan saat itu adalah perpaduan nafsu dan rasa sayang. Aku langsung membayangkan seks indah yang romantis. Sesekali kurasakan juga penisku bergesekan dengan perutnya yang mulus. Dia menegakkan tubuhnya. Dadanya yang putih berhadapan dengan wajahku. Langsung kujilati dan kusedot-sedot dengan bergairah. Dia menggeliat liar dan menggoyangkan pinggulnya tak karuan. Gairahku makin meninggi. Cerita Ngentot

“Dita.. Mas masukin ya sayang..”
“Iyahh.. Mashh.. Ditah juga udah.. nggak sabaran pingin bercinta ama Masshh..” balasnya.

Dipegangnya penisku dan diarahkannya ke lubang yang sangat nikmat itu. “Aoohh.. shh.. Ahh.. Dita.. ohh..” Digoyangnya terus pantatnya hingga terasa penisku bagai dipijat-pijat dan diremas-remas. Nikmat sekali. Dia menggelinjang dan berteriak, sesekali mengerang, kemudian mendesis liar. Dia menari-nari di atas pangkuanku sambil meremas-remas payudaranya sendiri. Kadang-kadang dia juga mengelus dadaku yang dipenuhi bulu-bulu.

“Mass.. berhenti dulu, Ditahh mau ganti posisi..” Segera dia merangkak membelakangiku. Sambil melirik ke belakang, dia merangkak sambil pantatnya bergoyang aduhai. Memeknya yang basah kuyup tampak menggoda. Kususul dia dari belakang, kutusukkan penisku. Dia berseru manja, membuat penisku makin gatal rasanya. Aku merasa sedap sekali. Saat itu aku tahu Dita sudah tidak perawan lagi. Namun kuurungkan hingga permainan ini usai.

“Mass.. Ditanhh mau.. nyampe..” dia terbata ketika orgasme akan didapatnya lagi. Sodokanku kupercepat namun tetap terkontrol.
“Aughh.. ohh.. nikkmat.. Mashh..”

Aku meremas payudaranya lembut ketika orgasme diraihnya.

“Sekarang giliranku, Sayang”, bisikku lembut di telinganya. Dia cuma tersenyum. Dibalikkannya tubuhnya dan memegang penisku. Dia langsung mengulumnya penuh gairah. Dijilatinya dan dikocoknya lembut perlahan secara bergantian. “Ohh..” aku semakin merasa orgasme akan segera datang. Kuraih tubuhnya. “Enak.. mana Nggun? Kamu yang nentuin sekarang.. shh..”

“Aku di atas Mas.. Mas telentang aja..”

Akupun telentang, dia duduk di atasku dan mengarahkan penisku ke memeknya. Digoyangnya sambil terkadang menyambar bibirku tiba-tiba. Kami semakin hanyut. Pantatnya kuremas-remas gemas. Dadanya bergoyang-goyang seirama dengan tarian sensualnya. Cerita Sex Cinta Dan Nafsu

“Dita.. aku mau keluar.. tahann.. yahh.. say.. sayang..” aku berseru sambil menyodok memeknya sekuat tenaga. Dia memekik. Akhirnya kami terkulai dan terdampar berdampingan. Lumayan untuk pasangan yang baru sembuh. Dipeluknya aku dan diciuminya. Kami berpelukan dengan mesranya. Lama kami terdiam dan tenggelam dalam kebahagiaan. Kukecup bibir dan keningnya. Dia hanya melenguh pelan.

“Aku bukan yang pertama”, desisku.

Dita bangkit dan memandangku dengan perasaan bersalah.

“Apa Mas kecewa karena Dita nggak virgin lagi?” Kupandangi dia lalu tersenyum, kupeluk dengan rasa sayang. Seputar cerita sexs

“Bukan itu sayang, aku mencintaimu apa adanya.. hanya saja mungkin sangat nikmat bila menikmati tubuhmu ketika masih utuh”, balasku meyakinkan sambil main mata padanya.

“Lagipula.. aku juga tidak terlalu suci untukmu..” lanjutku lagi.
“Ah, Mas nakal sih”, dicubitnya hidungku. Dia menarik nafas dalam-dalam.

“Dita memang pertama kali disetubuhi sepupu, dia cinta pertama.. dulu aku sangat memujanya, ternyata dia brengsek..”

“Apa cintamu padanya dulu sebesar cintamu padaku sekarang?” selidikku dengan nada cemburu.

“Aku menyerahkan kehormatanku karena dulu cintaku sangat besar Mas. Sekarang, Mas harus berjuang untuk mendapatkan seluruh cinta Dita..”

Aku tertegun. Sungguh wanita itu luar biasa.

“Lalu apa yang harus aku lakukan, agar kamu mencintaiku dengan segenap hati dan melebihi si brengsek itu?”

Dia menatapku mesra. Ditindihnya aku.

“Yang pertama, Mas harus memberikan seluruh cinta Mas padaku. Yang kedua, menikahlah dengan Dita supaya Mas lebih bertanggung jawab dan perhatian sama Dita.. dan yang ketiga..” Dia langsung mencengkeram penisku erat, aku meringis tapi enak, “Ini milik Dita, ini hanya boleh dimasukkan ke dalam punya Dita, dan..”

“Dan apalagi?” tanyaku tak sabar.

Dibimbingnya tanganku ke memeknya, dan mengelusnya bersama-sama.

“Mulai sekarang, ini seutuhnya untuk Mas Brando..”
“Ahh.. aku mencintaimu Dita.”
“Dita juga Mas..”

Dan kami pun saling memagut dengan ganasnya. Beragam duel seru kami nikmati lagi hingga menjelang pagi. Segala gaya yang dia tahu sudah kami praktekkan, demikian juga posisi-posisi yang aku tahu. Sampai kami kelelahan dan tertidur pulas.

Akhirnya, aku hanya bisa mengatakan kepada pembaca sekalian bahwa seks juga bisa membuat kita mengenal pasangan lebih jauh. Ini terdengar kebarat-baratan, tapi itulah kenyataannya. Jangan kita meneruskan kebiasaan munafik kita, supaya tingkat perceraian di Indonesia bisa ditekan semaksimal mungkin. Well, dalam waktu dekat kami akan menikah di Medan.
Cerita Sex Pribadi, Cerita Sex Kiriman Pembaca, Cerita Sex 2016, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Bokep, Cerita Porno, Cerita Ngentot ABG, Cerita Sex Mahasiswa, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex SPG, Cerita Sex Model, Cerita Sex Bispak, Cerita Sex Tante Girang, Cerita Sex Artis, Cerita Sex Guru, Cerita Sex Sekertaris, Cerita Sex Perawat, Cerita Sex Bidan, Cerita Sex Pramugari, Cerita Sex Pegawai Bank, Cerita Sex Penjaga Toko, Cerita Sex Kasir Swalayan, Cerita Sex Threesome, Cerita Sex Perkosaan, Foto Hot Terkini, Foto Bugil Artis.