Seputar cerita sexs
Waktu itu aku masih SMA kelas satu, kebetulan
aku punya tetangga wanita yang sekolahnya di SMEA dekat sekolah. Dia itu
1 tahun diatas umurku.
Orangnya putih, mulus rada bongsor, payudaranya lumayan gede,
pinggulnya sedeng, pantatnya rada nungging. Sewaktu aku habis pulang
sekolah kulihat dia lagi santai-santai di depan rumahnya, kuhampiri dia
terus aku bilang.
“Da..! (namanya Farida) aku punya buku bagus, lu mau liat nggak?” dia bertanya, “Buku bagus apa’an Ga?”.
“Pokoknya asyik sudah, kalau lu baca kagak bakalan nyesel, yakin dech” jawabku.
“Aku pinjem doong”, “Kalau mau liat bareng sini sama aku..” aku
menantangnya, eh tahunya dia bangun terus mendekatiku.
Aku yang
kebetulan memang sudah lama cari kesempatan buat megang-megang
payudaranya. Pas dia sudah di sampingku ku katakan lagi sama dia,
“Elo mau lihat, tapi lu jangan bilang-bilang sama siapa-siapa yah..”,
”
Iya deh…” sudah gitu aku ajak dia ke rumah tetanggaku yang kebetulan
lagi kosong, memang biasanya aku suka nongkrong di rumah itu.
Pas sampai di halaman rumah tetanggaku itu aku mengajaknya ke teras
depan. Terasnya rada adem karena banyak pohon-pohon dan lagi tidak
terlalu kelihatan dari jalan. Terasnya tidak punya bangku, jadi aku dan
dia duduk di lantainya. Kemudian kutunjukkan buku yang kumaksud, Buku
“Penthouse” Dia sempat kaget! Tanpa disangka, “Sini deketan lagi kalau
mau lebih jelas” aku bilang ke dia. Mungkin karena penasaran juga dia
merapatkan duduknya dekatku. Cerita Dewasa 2016
Aku buka gambar-gambarnya, eh dia tambah mau lihat lagi. Sudah begitu
kupegang tangannya sambil aku remas-remas jarinya, sementara tanganku
yang satunya lagi membuka gambar lainnya. Dia kelihatannya rada
‘terangsang’ juga. Kepalanya sampai nempel ke kepalaku sampai-sampai aku
bisa mencium wangi rambutnya.
Tanganku lama-lama ngusap ke atas tangannya sampai ke bahunya, terus
ke punggungnya, lama juga mengusapnya. Pas waktu itu ada gambar orang
wanita lagi ngisep ‘penis’ cowok. Aku sempat bilang sama dia, “Elo
pengen nggak ngerasain kayak gitu?” Dia diam saja, tapi aku tahu dia
juga lagi kontrol nafsunya (napasnya kayak berat gitu).
Tahu-tahu tanganku sudah sampai dan nyelusup lewat tangan t-shirtnya
yang longgar, meremas-remas payudaranya (dia masih pakai BH). Putingnya
sudah tegang. Penisku sendiri juga sudah tegang, kelihatan dari celana
seragam SMA-ku. Aku mencium pipinya yang mulus, terus ke bibirnya.
Rupanya dia juga sudah tidak sabaran saat itu.
Kami berciuman lama juga, lidahnya kumain-mainkan sampai ke
langit-langit mulutnya eh.. dia tambah di luar kontrol. Aku lepas
ciumannya sambil tangganku melepas BH-nya dari belakang, nah sekarang
dia nggak pakai BH lagi. Kuangkat bagian depan t-shirtnya kukulum
payudara kirinya, sementara tangan kananku memainkan payudara satunya
lagi.
Sambil gitu aku dorong dia supaya dia bisa tidur telentang biar aku
gampang ngisap pentilnya. Berapa kali dia melenguh tanda dia juga suka.
aku sudah nggak tau bukunya sudah ada dimana deh..! payudaranya kujilati
terus turun sampai ke perutnya yang putih banget (aku belum pernah liat
perut putih, waktu itu).
Dia pakai celana pendek jeans sementara tangan kananku sudah sampai
ke ritsluiting jeansnya siap-siap mau turunin celananya. Dia dorong
kepalaku lebih kebawah lagi, sekarang kepalaku sudah ada didepan
selangkangannya tapi masih ada CDnya, jeansnya sudah turun sampai ke
dengkul. Aku tetap menjilati perutnya, tanganku dua-duanya melorotin
celana dalamnya. Uiih… aku baru liat yang namanya memek tuch kayak gitu.
Dia kayaknya juga makin nggak bisa kontrol ‘rangsangan’nya. Dia makin
sesepin kepalaku ke memeknya. Seputar Cerita Sexs
“Sggh… Ga… aku sudah nggak tahan nih”, tapi aku masih bisa mengontrol
lidahku untuk menjilati penisnya (bulunya sedikit dan rada bule).
Kulebarkan pahanya pakai tangan dan terus kuhisap kelentitnya.
memeknya sudah basah banget, kucolok pakai jari tengah ehh… masih rapet
loh!! aku sempat nanya :” Da… lu masih perawan yah…?”, dia nggak jawab
tapi tangannya pegang tanganku dan supaya jari tanganku bisa masuk lebih
dalam lagi. Jariku sekarang keluar masuk liang kewanitaannya dan tambah
banjir tuh liang kewanitaannya. Dia masih pakai t-shirt tapi bagian
bawahnya sudah total telanjang.
Kira-kira 2 menit aku gituin dia kayaknya dia sudah mau klimaks, “uuhh… Ga saya mau keluar ga…”.
Sambil ngomong gitu dia jepit jariku sama pahanya. Ternyata dia sudah
sampai, dan jariku masih di dalam liang senggamanya merasa kayak di
pijit-pijit. Kuperhatikan mukanya, kayaknya dia rada malu sama aku, tapi
juga puuaass… kubangunkan dia terus aku bilang : “Kamu mau nggak mainin
penisku?”, dia nggak banyak omong langsung tangannya buka ritsluiting
celanaku, dia dorong badanku supaya telentang dan dia tarik celana
seragamku sampai ke paha, terus meloroti celana dalamku. Cerita HOT
Penisku dikeluarkan, terus dia usap-usap pakai tangannya, aku baru
setengah tegang, dia bilang, “Kok kamu punya kecil sih Ga..?”,
“Aku masih belum lagi tegang Da…, kocok dulu dong…”.
Aku lihat tangannya mulai mengocok penisku yang makin lama makin
gede. Tiba-tiba kepalanya maju sampai dekat penisku. Ehh… mulutnya sudah
menganga dan sudah mulai ngisep kepala penisku. Aku baru pernah
merasakan penis dihisap, mulutnya menelan separuh batang, dia terus
memompa sambil air liurnya di keluarin. Tangan kanannya tetap megang
batangku dan tangan satunya lagi pegang penisnya sendiri. Enggak lama di
situ aku bilang sama dia : “Da… lu mau aku masukin yah…?”,
” Sakit nggak sih?” tanyanya lagi,
“Aku nggak tau… habis aku sendiri belum pernah sih!”.
Dia langsung stop ngisep dan berbaring telentang dan pantatnya
dialasi majalah, sambil membuka pahanya lebar-lebar. Aku sempat melihat
liang kewanitaannya yang merah muda sudah basah, aku setengah berdiri,
badanku menindih badannya. Tangannya megang penisku yang tegang 100
persen. Dia bimbing penisku untuk bisa masuk ke liang kewanitaannya.
Pas… sudah mau masuk kira-kira sekepala penis, aku cabut lagi dia
kayaknya nggak tahan, dia tarik pinggangku, ” Ga… jangan dilepas donng,
aku nggak tahan… Sggh”.
Batangku sudah masuk 1/4 ke memeknya yang masih sempit tapi licin aku
cabut lagi, dia tarik lagi pinggangku, sekarang ini sudah 3/4 batang
tenggelam ke liang sengamanya. “uuggh… Dalam banget Ga…”,
“Belum semuanya Da… masih ada sisanya… teken lagi yah… Uughh” aku juga sudah nggak tahan untuk nggak masukin semuanya.
Begitu semuanya masuk aku sempet denger kayak ada suara robek.
Prreek… begitu. Dia sempat menjerit kecil, “Ooougghh… Riga penis kamu
nikmat banget deehh.”. Cerita sex
Aku sudah mulai kocok dia keluar-masuk liang senggamanya yang sempit.
Aku nggak sempet hitung berapa kali aku pompa dia. Lidahku memainkan
lidahnya. Aku merasa nggak lama lagi aku mau keluar, aku bilang :
“Aduuh.. Da.. Saya sudah mau keluar nih…”,
“Ouuggh Ga… jangan dilepas ga… saya juga sudah mau sampai lagi.. Ssgghh”.
“Daa, nggak tahan… saya buang di dalam saja yah..”,
” Iyaah… asal nggak dicabut ajaa”.
Enggak lama keluar deh spermaku, sreet… Srett… Srett, sambil aku
teken biar lebih dalam ke liang kewanitaannya. Berbarengan waktunya dia
juga klimaks “oouughh… Gaa saya juga keluar Ga…”.
Saat itu aku ngerasa batang penisku seperti di pijat-pijat di dalam
liang surganya. “Riga… sperma kamu kok anget sih ngalir di penis saya”.
Aku cuma nyengir saja dia bilang begitu. Sehabis begituan kucabut
penisku dari liang senggamanya, dan kuperhatikan ada darah yang mengalir
sedikit dari liang senggamanya, jatuh membasahi majalah yang dijadikan
alas. Ternyata itu adalah darah perawan Farida. Aku sempat melap penisku
memakai celana dalamnya sebelum aku memakai celana lagi, dia
keliatannya puas betul.
Dia bilang : “Riga.. ternyata ngewe itu nikmat ya…, aku nggak nyesel
deh diperawanin sama lu, habis lu pinter sih muasin aku..”. Sehabis
kejadian itu aku makin sering bersetubuh sama dia sampai dia pindah
rumah kira-kira 2 tahun setelah kejadian pertamanya. Untungnya lagi biar
aku keluarin sperma di dalam, dia tuh nggak pernah hamil. Cerita Mesum
Aku sempat tanya kenapa sih dia nggak pernah hamil meski juga sering
main sama aku, ternyata jawabnya kalau dia milih hari-hari tidak subur
kalau mau main. Untungnya lagi kejadian pertama itu adalah hari-hari
mendekati dia mau menstruasi. Sebab kalau nggak bisa lain lagi
ceritanya.(scs)
- Home
- tempat bermain poker Dia Merasa Puas