Seputar cerita sexs
Ngentot Malam Pertama “Ke puncak yuk say..” ajak Alex pacarku tiba-tiba sambil memeluk
badanku yang kecil (160/54). Dia memang punya sebuah villa di puncak.
Memang sih, rasanya sudah lama sekali kami tidak berlibur, sejak ia
membuka usaha bengkelnya.
“Boleh.. Kapan?” jawabku.
“Jumat sore ini kita berangkat, terus pulangnya senin sore. Kan senin hari libur!” Boleh juga pikirku.
“Ok!” jawabku setuju. Jumat sore itu, aku dijemput di kantor. Sudah
siap dengan semua barang-barangku. Kuletakkan badanku dijok mobil porche
birunya yang empuk. Sebelum berangkat, ia sempat mencium bibirku
lembut, kemudian menginjak gas, dan kami berangkat ke puncak.
Dalam perjalanan, sebentar-sebentar tangan kanannya mengusap pahaku,
kadang ke dadaku, dan mengusap tetekku yang berukuran 36B, hingga puting
ku mengeras. Ku geser badanku menghadapnya dengan satu kaki menekuk ke
arahnya hingga rokku terbuka dan memperlihatkan celah kemaluanku yang
hanya ditutupi celana g-string merah yang dibelikannya minggu lalu.
Jarinya pun menggeser tali g-stringku kesamping, kemudian memainkan
jarinya di kemaluanku yang sudah mulai basah. Jarinya mengorek-ngorek ke
dalam kemaluanku, seakan berusaha menarik clitorisku keluar. Cerita Sex
“Ssh.. Aah.. Shh.. Ah..” desahku sambil memuntir muntir putingku sendiri.
Ditengah jalanan yang macet antara puncak dan jakarta, didalam mobil
porche nya yang berkaca hitam, aku membuka resleting celananya, dan
mulai mengulum penisnya yang sudah mulai mengeras. Batang penis
sepanjang 20 cm itu kukulum masuk ke dalam mulutku. Karena tidak dapat
semuanya masuk, aku memegang sisa batangnya dengan tangan kananku dan
mulai mengocoknya.
“Aaakhh.. Say.. Enak.. Pinter banget sih..” sambil tangannya sebentar
sebentar menekan kepalaku. Kujilati batang penisnya, kuemput buah
zakarnya. Kusedot sedot kepala penisnya, dan kumainkan lidahku berputar
putar diatas helemnya saat penisnya masih dalam mulutku, hingga penisnya
yang besar itu seperti berputar putar di mulutku yang sempit.
Tiba tiba ia menekan kepalaku hingga penisnya terasa penuh dalam
mulutku dan ia mengeluarkan pejunya ke dalam mulutku yang kutelan habis
pejunya.
“Ssshh.. Ahh.. Say, makin mahir aja kamu nyedotnya.. Ada yang
ngajarin ya?” ujarnya sambil tersenyum dan melirikku nakal. Aku kembali
ke posisiku bersandar pada sandaran kursi dengan satu kaki naik dan
jariku memainkan kemaluanku yang sudah sangat basah.
“Sudah nggak tahan sayang? Ada dildo tuh di dalem dashbord,” ujarnya
sambil menunjuk dashbord mobilnya. Ia memang paling senang membelikan
aku mainan baru berupa dildo atau hanya sebuah vibrator. Sebuah dildo
karet yang cukup kecil sepanjang 10 cm dan berdiameter 2 cm dengan
duri-duri yang agak rebah. Perlahan dia masukkan dalam kemaluanku.
“Sshh..” desisku merasakan ada barang yang masuk dalam kemaluanku.
Belum sampai mentok ia mendorongnya, tiba-tiba ia menariknya cepat
dan membuat duri-duri yang tadinya tidur, tiba tiba berdiri dan
menggaruk dinding kemaluanku!
“Aaahh.. Alleexx’..” jeritku kaget, aku tidak mengira akan seenak
itu. Dengan pintu sebagai topangan badanku, aku sedikit menggoyang
pinggulku mengikuti irama keluar masuk dildo dalam kemaluanku. Karena
sesekali Alex harus melepas dildo itu, akhirnya aku mengambilnya dan
mengendalikannya sendiri.
“Aaahh.. Aahh.. Alleexx..” desahku setiap kali dildo itu kutarik keluar.
Belum aku mencapai klimaks, ternyata mobil telah masuk ke dalam
garasi Villanya. Tiba-tiba Alex membuka pintu yang kusandari, hingga aku
hampir terjatuh, tapi ia menahanku dari belakang. Kemudian ia mengambil
alih dildo yang ada dalam kemaluanku dan ia mengocoknya cepat. Cerita Dewasa 2016
“Ssshha aahh.. Aaahh.. Aaahh.. Alleexx’.. Ahh.. Fuck me.. Fuck me..”
Mendengar rintihanku, ia langsung membalik badanku dan mengarahkan
penisnya yang telah berdiri tegak ke lubang kemaluanku. Sekalipun sudah
basah, tapi tetap saja, penisnya yang berdiameter 5 cm itu tidak dapat
masuk dengan mudah. Setelah beberapa kali kepala penisnya mengorek
lubang kemaluanku, akhirnya dapat juga masuk.
“Sshh aahh..” jeritku ketika ia menusukkan penisnya dalam sekalipun masih tersisa 4 cm diluar kemaluanku.
Ia mengikatkan kakiku ke pinggulnya dan ia menarikku keluar dari
mobil, hingga aku digendongnya dengan penis sudah ada didalam
kemaluanku. Ia membawaku masuk ke dalam kamarnya di lantai 1, sekalipun
ia harus naik tangga, Alex tetap kuat mengangkatku, dan aku sudah mulai
mengejang karena terasa sangat mengganjal dengan 4 cm penisnya yang
seperti menusuk-nusuk berusaha mendobrak peranakanku. Dan kakiku semakin
kuat menjepit pinggulnya. Sesampainya di kamar, ia menidurkanku diatas
kasurnya yang empuk, kemudian mengangkat kedua kakiku ke pundaknya dan
merapatkan pahaku.
“Ahh.. Alleexx.. Ennakk.. ffuucckk.. HH..” Kemaluanku terasa sangat
sempit, dan ia mengocok penisnya dan memaksakan penisnya yang tersisa
diluar untuk masuk lebih dalam. Namun tetap tidak bisa. Ia segera
membalikkan badanku, hingga dalam posisi doggy dengan dia berdiri di
pinggir kasur.
Badanku sudah mulai bergetar keras karena nikmatnya, Alex tetap
menusukkan penisnya dengan membabi buta ke dalam kemaluanku, sementara
tangannya memeras-meras tetekku dengan keras hingga meninggalkan bekas
merah.
“Aaahh.. Alleexx.. SsSSHH.. Aleex.. Aku mau keluaarr nihh.. lebbiihh
ceeppaatt ssaayyaangghh..” pintaku dengan nafsu yang sudah hampir tidak
dapat ditahan lagi.
“Samaa ssayy.. keeluaariin diimanaa?” tanya alle dengan semakin cepat ia mengocok penisnya.
“Di daleexmm ajaa.. diddallaamm.. Aaahh.. Ssshh.. Aaahh..” jawabku karena aku sudah minum pil KB beberapa bulan ini.
“Baarreengngg ssaayy.. Dikkitt llaggii.. Aahh..” Bersamaan dengan
keluarnya pejunya dalam kemaluanku dan rongga kemaluanku yang berkedut
keras.
Entah berapa kali Alex semprotkan pejunya, karena cukup banyak,
sampai meleleh keluar kemaluanku bercampur dengan cairan cinta dari
dalam kemaluanku.
“Makasih sayang..” ujarnya sambil mengecup keningku. Cerita Hot
“Alex.. Kamu emang jago!” pujiku padanya. Setelah agak lama aku
berbaring di dadanya. Ia menyuruhku membersihkan diri di kamar mandi,
sementara ia mengambil barang-barang kami di mobilnya. Sementara aku
mandi dengan shower, samar samar aku mendengar ada orang berbincang
bincang di kamar. Tadinya kupikir suara TV yang keras. Ternyata ketika
aku keluar hanya dengan berlilitkan handuk, aku terkejut melihat Michael
dan Barry, dua teman Alex yang nggak kalah macho! Alex langsung
memelukku dari belakang dan mencium leherku dan membuyarkan terkejutku.
“Mereka kesini mau ikutan main say. Kamukan dulu bilang ingin coba
main dengan cowok lebih dari 1. Dari pada cari yang enggak jelas,
mending cari teman sendiri. Mereka juga suka kok say, dan mereka juga
suka kamu. Nggak papa kan?” ujarnya mesra.
“Alex.. Kamu tahu aja!” ujarku sambil melingkarkan tanganku ke
belakang kepalanya kemudian menciumnya mesra. Sambil Alex menciumku, ia
memberi tanda pada kedua temannya untuk mendekat, ia sedikit mendorongku
untuk tiduran di kasur. Ketika aku sudah terlentang diatas kasur, ia
menyodorkan penisnya ke mulutku. Langsung ku sambut penisnya yang besar
itu dan mulai menjilat jilatnya.
Sementara Barry mulai menjilati putingku yang sudah keras. Michael,
memainkan kemaluanku dengan lidahnya. Mengorek ngoreknya dengan lidahnya
yang panas.
“Emmpphh..” desahku tertahan penis Alex setiap kali Michael mengorek
clitorisku dengan lidahnya. Barry tiba tiba melepas antingnya dan
menjepitkan di putingku.
“Barry.. Sakit sayang..” kataku sesaat melepaskan penis Alex dari mulutku.
“Tenang sayang.. Enak kok.” ujarnya kemudian menjilat putingku yang
memakai anting itu. Dan memang ternyata enak. Kujilat kembali penis Alex
seperti menjilat batang eskrim yang besar. Tak lama, Michael melepas
mulutnya dari kemaluanku dan tiduran di sebelahku sementara Barry
tiduran diatasku. Kulirik Michael yang sedang mengoleskan penisnya
dengan madu. Alex mengangkatku hingga hampir duduk diatas Michael yang
terbaring disebelahku.
Ia menyandarkan kepalaku ke dadanya yang bidang, hingga pantatku
menghadap Michael. Tiba tiba kurasakan jari Michael yang telah diolesi
madu memasuki anusku.
“Ssshh.. Aaahh.. Mic, sakit.. Ssshh..” jeritku.
“Tenang say.. Sakitnya cuma sebentar, tapi nikmatnya selangit. Relax
aja, dan enjoy biar nggak sakit.” Aku berusaha tenang sambil bersandar
pada dada Alex. Makin lama makin enak, tak lama kemudian Michael
menusukkan penisnya sepanjang 14 cm dg diameter 4 cm, menerobos dalam
anusku.
“Aaahh.. Ssshh..” jeritku sambil mempererat pelukanku pada Alex.
Setelah penisnya masuk semua ke dalam anusku, Alex membuatku terlentang
diatas Michael. Kemudian ia mengikatkan kedua tanganku ke kepala ranjang
yang cukup tinggi dengan menggunakan kain yang cukup halus, hingga aku
dapat berpegangan dan sedikit mengangkat pantatku dengan kaki
mengangkang.
Alex tidak membuang kesepatan ini untuk mulai mengorek lubang kemaluanku dengan penisnya yang besar.
“Aahh.. Hhh.. Ssshh.. Aleex.. Massuukkinn ssayy..” mendengar
permintaanku itu, Alex tidak segan segan mulai menusukkan penisnya ke
dalam kemaluanku.
“Emmpphh.. Penuhh Leex.. Pelan pelan..” Perlahan namun pasti, Alex
menusukkan penisnya yang besar itu ke dalam kemaluanku hingga mentok.
Alex mulai mencondongkan badannya ke arahku dan memakai satu kakinya
untuk menopang badannya, ia mulai mengayunkan pinggangnya. Pertama
pelan.. Kemudian makin cepat, dan makin cepatt..
“Ssshh aahh.. Aleexx..” Michael juga mulai menggoyangkan pinggulnya
membuat kedua lubangku dikocok bergantian. Ketika Alex masuk, Michael
keluar. Alex keluar, Michael masuk, begitu seterusnya hingga..
“Ahh.. Ssshh.. AAHh.. Ssayy.. Fuckk..!! Aleex.. Bentar lagi dapeett nih.. Aaahh..” jeritku..
“I’m coming..” desah Michael..
“Ssh.. Iiyaa.. Keeluar bareng ya.. Shh.. Aahh.. Ahh” ujar Alex. Tiba
tiba kurasakan perasaan nikmat yang tak dapat kutahan, lorong kemaluanku
mulai berkedut keras tanda aku mulai orgasme.
“AAH..” jeritku, bersamaan dengan semprotan pejuh di anusku.
Disambut dengan tusukkan yang dalam di kemaluanku dan tumpahan pejuh
Alex dalam kemaluanku serta kedutan yang keras dari penis Michael di
anusku dan penis Alex di kemaluanku. Lemas badanku dibuatnya, aku masih
berada diantara Michael dan Alex seperti sandwich yang basah dengan
keringat. Masih dengan penis yang menancap di anus dan kemaluanku. Alex
menarikku hingga penis Michael lepas dari anusku.
“Plop” bunyinya nyaring. Penis Alex masih setengah berdiri masih
dalam kemaluanku, sambil ia menidurkanku di dadanya. Kulirik jam dinding
sudah pukul 3 pagi dan aku langsung tertidur lelah. Paginya, aku
terbangun karena merasakan ada yang menjilat jilat kemaluanku dan
meremas remas tetekku. Ternyata Barry yang menjilatku dan Alex serta
Michael yang meremas tetekku.
“Ssh.. Aaahh.. Enak Barry..” Tak lama Barry duduk berlutut di depan
kemaluanku dan mengarahkan penisnya yang agak bengkok ke atas seperti
pisang itu ke celah kemaluanku.
“Aaahh..” jeritku ketika ia menusukkan penisnya dengan cepat ke dalam kemaluanku.
Seakan ada yang menggaruk bagian atas lorong kemaluanku. Kemudian
Barry mengangkat kaki kananku dan meletakkannya di atas kaki kiriku
hingga badanku seperti terpelintir karena kedua tetekku ditahan dalam
mulut Alex dan Michael.
“Aduuhh.. Enaakkhh..” Penisnya yang bengkok itu menggaruk bagian
dalam kemaluanku. Perlahan namun pasti Barry mengocok kemaluanku..
“Sshh.. Aahahh.. Barryy.. Mmmhh..” Dengan irama 3 kali tusukan pelan
dan 1 kali tusukan cepat dan dalam, membuatku melayang dibuatnya. Tak
lama tusukkan penisnya semakin tak terkontrol, semakin membabi buta
membuatku semakin melayang!
“Ahh.. Ssshh.. Emmpphh..” desahku saat Barry kembali membuka kakiku
hingga kemaluanku terbuka lebar dihadapannya. Alex menepuk nepuk dan
menekan nekan kemaluanku supaya aku semakin terangsang. Ia mengaitkan
jarinya ke bibir kemaluanku hingga tertarik. Cerita Seks
“Ahh.. Ssshh.. Ahh.. Bbarryy.. Lebihh cceeppaat.. Mauu keluaarr niihh..” Segera Barry mencabut penisnya.
Seketika aku kecewa, ternyata ia berganti posisi dengan Alex, Alex
langsung menusukkan penisnya yang besar itu dalam kemaluanku dan Barry
menjepitkan penisnya diantara tetekku dan mulai mengocoknya hingga ia
memuncratkan pejunya ke wajahku. Sementara Alex mengocokkan penisnya
yang panjang itu dalam kemaluanku.
“Aaahh.. Ssshh,” jeritku terasa semua ototku tegang karena orgasm
yang kurasakan sambil merasakan kedutan penis Alex menandakan ia sudah
mengeluarkan pejunya dalam kemaluanku. Lemas sekali badanku, harus
melayani mereka. Alex tiba tiba mengangkatku dan membawaku ke
kamarmandi. Disana sudah ada Michael yang sedang mengisikan bath tub
dengan air panas dan sabun susu wangi. Alex mencelupkan badanku yang
letih ke dalamnya.
“Kamu istirahat dulu deh say..Nanti kalau sudah selesai, langsung ke ruang makan ya,” ujarnya
sambil mencium keningku. Sekitar setengah jam aku berendam melepas
lelah. Setelah selesai, seperti permintaan Alex aku menuju ruang makan,
hanya dibalut mantel mandi. Disana sudah ada dua orang perempuan yang
sedang memasak di dapur. Keduanya tak kalah sexy dariku. Ternyata mereka
adalah Amy (160/54 34C) yang ternyata pacarnya Michael. Serta Slavina
(158/53 34B) yang adalah pacarnya Barry. Keduanya memakai celana
hotpants yang memperlihatkan paha mereka yang putih dan mulus dan kaos
model kemben yang hanya menutup payudara mereka yang besar. Samar samar
terlihat puting mereka menonjol dibalik kaosnya.
“Sini sayang, kita sarapan dulu,” ujar Alex sambil mengeluarkan kursi
disebelahnya. Setelah menunggu aku duduk, ia pun duduk di kursinya.
Michael dan Amy ternyata sudah selesai makan, dan mereka sekarang ada di
dapur sambil berciuman ditonton kami berempat.
Celana Amy dibuka dan di lemparkan ke bawah kemudian melepaskan
kembennya, hingga Amy menjadi bugil. Kulihat penis Alex dan Barry yang
berada disisiku yang satunya sudah berdiri tegak. Aku dan Slavina saling
melihat, tak lama Slavina menghilang dibawah meja, ternyata sedang
meng-oral penisnya Barry. Alex kemudian melihatku seakan memintaku
mengoral penisnya. Tapi karena aku belum selesai makan, aku hanya
mengocok penisnya pelan sambil berkata, Seputar cerita sexs
“Sabar sayang..” Michael mengangkat kaki kanan Amy kemudian mulai menusukkan penisnya dalam-dalam.
“Aaahh..” desah Amy membuatku juga semakin terangsang. Alex yang
telah selesai makan, menyingkapkan mantel mandiku dan mulai menggigit
putingku yang sudah mengeras dan mengorek kemaluanku dengan jarinya.
Sambil aku menekan kepalanya ke dadaku, aku melihat Michael yang
sedang mengocok kemaluan Amy sambil menciumi teteknya dan Barry yang
keenakan disebelahku karena penisnya dikulum Slavina.
“Aaagghh.. Mic.. I’m commingg..” jerit Amy. Tak lama kulihat lelehan
pejuh di paha kiri Amy menandakan Michael sudah menembakkan pejunya.
“Ssshh.. fuucckk..” desah Barry disebelahku, kemudian kulihat Slavina
muncul dari bawah meja dengan bibirnya penuh dengan pejuh. Alex
melepaskan pagutannya di tetekku. “Nonton BF yuk,” ajaknya ke ruang TV.
Dan kami bermain sepanjang hari.
*****
Kami semua menuju ruang TV. Ale duduk di singel sofa empuk miliknya
depan TV. Barry mulai menjalankan VCD Player dengan film BF yang mereka
punya. Aku duduk menyamping diatas pangkuan Ale, pantatku disela sela
pahanya. Ketika film dimainkan, tangan Barry dan Slavina sudah mulai
saling merangsang, sementara Michael dan Amy sudah berciuman diatas sofa
panjang.
Sepertinya sudah tidak ada lagi yang memperhatikan film di VCD,
karena masing-masing sudah memulai permainannya sendiri sendiri.
Jari-jari Ale sudah mulai membelai celah memekku. Menarik-narik
klirotisku membuatku semakin terangsang. Ia juga menciumi tetekku
menggigit putingku. Tangan kiriku mengocok kemaluannya lembut. Tak lama,
kakiku diangkatnya hingga aku duduk berhadapan dengannya sementara
kemaluannya terjepit antara perutnya dan memekku dan kedua kakiku
melewati sandaran sofa. Perlahan Ale mengorek-ngorek lubang memekku
dengan kemaluannya. “Ahh..” desahku saat kepala kemaluannya mulai
menerobos masuk dalam memekku. Aku menekan pantatku kebawah, hingga
kemaluannya masuk sampai ke batangnya, sekalipun rasanya sakit sekali,
tapi nikmatnya luar biasa.
Kemudian aku terlentang diatas pangkuannya masih dengan kemaluan yang
tertancap dalam memekku. Amy dan Slavina mendekatiku, mereka menjilati
tetekku dan menggigit gigitnya serta meremas remasnya hingga memerah,
sementara Michael dan Barry memasukkan kemaluan mereka ke dalam kemaluan
kedua perempuan yang sedang menungging itu, kemudian mengocoknya.
Jari-jari Slavina dan Amy menggelitik klitorisku, membuatku semakin
bergetar. Alex memegang pinggangku dan sedikit mengangkatnya, hingga ia
bisa mengocokkan kemaluannya dalam memekku.
“Ahh.. Ssshh..” desahku keenakan.. Tanganku berpegangan pada sandaran
tangan sofa dan mulai mengangkat pantatku dan memutar mutarnya, hingga
kemaluan Ale yang panjang serasa mengaduk aduk memekku. Pelan namun
pasti, pantat Alex pun di goyangkan mengikuti irama goyangan pantatku.
Makin cepat dan makin tak beraturan..
“Ahh.. Aleexx..” Ia mengeluarkan sebuah vibrator kecil, seukuran ibu
jari dan memasangnya pada getaran tertinggi. Kemudian menempelkan pada
klitorisku.
“Aahh.” Jeritku seakan tersetrum listrik seluruh tubuhku, bersamaan dengan itu terasa memekku berkedut sangat kuat dan.
“Aahh.. Aleex.” Aku menggoyangkan pantatku semakin kuat dan badanku
bergetar sangat keras dan kurasa dinding memekku mengejang sangat kuat
menjepit kemaluan Ale yang masih ada didalam.
“Aaahh.. Sayang.. Ohh.. Fffuck!” Desah Ale, bersamaan dengan
mengalirnya pejuhnya dalam memekku. Kedua orang di sebelahku juga mulai
mendesah dan mencengkram erat pegangan sofa. Masih dalam posisi yang
sama, aku menghampiri Amy dan menghisap teteknya, sementara Alex mecium
bibir dan memainkan lidahnya dalam mulut Slavina sambil meremas
teteknya.
Tak lama mereka menjerit keras sambil menggoyangkan pantat mereka dan
kemudian menelungkupkan kepalanya di sandaran kursi. Setelah sejenak
kami semua berisitarahat ditempat, kami semua bangkit dari tempat duduk
kami.
‘Plop’ suara dari kemaluannya Ale yang tadi tertanam dalam memekku
ketika terlepas. Ale mengangkatku ke kamar mandi dan meletakkanku dalam
bathtub kemudian mengisinya dengan air hangat. Dengan tubuh yang sangat
letih, aku tertidur dalam bathtub yang hangat. Ketika aku terbangun, air
sudah meluber keluar dari bathtub. Kemudian aku mandi dan membersihkan
memekku dengan sabun.
Terasa sangat perih karena sudah beberapa kali dimasukkan kemaluannya
Ale yang sangat besar itu. Kemudian aku keluar dengan baju mandi yang
masih ada di kamar mandi. Ternyata Barry, Michael, Amy dan Slavina
terlelap diatas sofa panjang depan TV, sementara kulihat Ale yang masih
telanjang berdiri di dapur sedang membuat secangkir kopi. Cerita Mesum
“Sudah mandinya? Seger?”
“He.. eh..” Jawabku sambil menganggukkan kepala.
“Ini kopimu” Katanya sambil menyerahkan kopi susu kesukaan ku.
“Ke kolam yuk.. Pemandangannya bagus!” Ajaknya sambil melilitkan
handuk di pinggangnya. Aku mengikutinya kolam indoor dengan kaca di
sekelilingnya. Pemandangan senja yang indah terlihat dibalik kaca.
Matahari yang sudah memerah membuat suasana menjadi sangat romantis.
Tapi aku menggigil karena penghangat ruangan baru saja dinyalakan.
Tiba-tiba, Ale melepaskan handuknya dan masuk ke dalam kolam kecil itu.
“Ayo masuk!” ajaknya. Pertama aku takut, karena dingin sekali
udaranya, tapi kemudian ketika aku memasukkan jari kakiku ke dalamnya,
ternyata hangat! Ternyata kolam itu bisa berfungsi menjadi kolam air
panas.
Maka aku memberanikan masuk ke dalamnya. Didalam kolam terdapat
tangga kecil hingga kami bisa duduk sambil berendam hingga leher. Ale
duduk di salah satu pojok kemudian ia menarikku dan meletakkan kepalaku
di pundaknya. Ia mengangkat daguku dan mengecup bibirku mesra. Aku
membalikkan badanku dan memeluknya dari depan kemudian mencium bibirnya.
Lidahnya mulai menari dalam mulutku. Tangannya memijat-mijat tetekku
dan menarik narik putingnya. Tangan kananku mulai mengelus-elus
kemaluannya yang sudah setengah berdiri. Tak lama jarinya
mengorek-ngorek memekku.
“Shh.. Ah.. Aduh.. Sakit say.. Perih!” Ujarku langsung melepaskan
ciumanku. Terasa sangat perih di daerah klitorisku. “Iya.. Pelan pelan
deh.. Masukkin aja ya say biar nggak terasa perihnya. Biar terasa
enaknya” Terdiam ku sesaat, sambil merasakan jarinya yang sudah mulai
dimasukkan satu persatu dalam memekku.
“Iya deh.. Tapi pelan pelan ya.. Ujungnya sakit nih!” Kataku sambil
membimbing jarinya ke klitorisku yang terasa agak perih, berusaha
menunjukan daerah yang sakit.
“Ya sudah.. Dari belakang aja.. Kamu munggungin aku” Ujarnya sambil
membimbing pantatku naik ke pahanya hingga aku duduk membelakangi Ale.
Perlahan ia membimbing kemaluannya masuk ke dalam memekku.
“Sshh.. Aaahh..” desahku ketika kurasakan kemaluannya yang panjang 20
cm dan tebal 5 cm itu menyeruak masuk dalam memekku yang masih sedikit
perih.
“Tahan sayang..” sambil mendorong pantatku hingga kemaluannya masuk
sepenuhnya ke dalam memekku. Terasa sedikit perih. Aku bertahan pada
pinggir kolam, kemudian mulai menaikturunkan pantatku. Setiap aku
menurunkan pantatku, terasa Alex mengangkat pantatnya, hingga
kemaluannya masuk lebih dalam dari yang kuperkirakan.
“Sshh.. Ahh.. Enak sayang..” Ujarku setiap ia menusukkan kemaluannya.
Makin lama, makin cepat dengan sentakan sentakan yang mengejutkan,
membuatku semakin melayang.
“Aaahh.. Ahh.. Ssshh.. Mau keluar saayy..” Tanganku makin mencengkram
kuat pinggiran kolam, merapatkan pahaku supaya dapat lebih menggigit
kemaluannya.
Tiba tiba, Ale mendorongku sedikit, hingga aku berdiri agak bungkuk
menghadap pinggiran kolam. Sementara ia menempelkan dadanya, erat di
punggungku sambil meremas remas tetekku dan menusukkan kemaluannya
bertubi tubi dalam memekku.
“Aaahh.. Ssshh.. Alleexx..” Jeritku tak tahan. Cerita Sex
“Tahan say.. Dikit laggii.. Aaarrgghh..!!” Jeritnya bersamaan dengan
keluarnya pejuhnya dalam memekku bercampur cairan cintaku yang juga
keluar saat itu. Lemas rasanya lututku hingga aku berlutut dan bertopang
pada pinggir kolam.
“Aduh.. Enak ya..” Tiba tiba ada suara yang mengejutkan kami berdua.
Ternyata keempat teman Ale yang muncul di belakang kami. Barry kemudian
duduk di depanku mengarahkan kemaluannya ke mulutku.
“Kata Alex isapan mu maut! Isap punya aku ya! Aku ingin ngerasain
permainan lidah mu” Sebentar aku melihat ke Ale seakan meminta
konfirmasinya.
“Maaf sayang, habisnya kamu jago banget sih kalau ngisep!” dengan senyumnya yang manis, ia mencium punggungku.
Ketika aku mulai memasukkan kemaluannya ke dalam mulutku, tiba-tiba
Ale menarik kemaluannya dari dalam memekku. Sempat kulirik ke belakang,
ternyata ia ditarik oleh Amy dan Slavina ke bungalow di pinggir kolam.
Kumainkan lidahku di kepala kemaluan milik Barry yang ternyata memiliki
ketebalan yang sama dengan Ale, 5 cm tapi masih lebih panjang milik Ale.
Kuhisap bijinya dan menjilat batangnya, seperti menjilat es krim. Aku
masukkan kemaluan sepanjang 14 cm itu ke dalam mulutku sambil kukocok.
Michael memelukku dari belakang, menciumi punggungku dan memainkan
jarinya di putingku dan memekku.
“Aaahh.. Alleexx..” Jerit Amy membuatku harus meliriknya. Di bungalow
yang tak jauh dari tempat kami, kulihat Amy menunggingkan pantatnya,
sementara Ale sedang memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan Amy.
Dan Slavina menjilati kemaluan Amy dari bawah sambil meraba-raba
memekknya sendiri. Tanpa sadar aku lebih cepat mengocok kemaluannya
Barry dan lebih cepat memutar mutar lidahku di kepala kemaluannya.
“Ssshh.. Aaahh.. Lidah lo enak banget Le’ Aku mau keluar say.. Telen
ya..” Ujar Barry ke Ale dan aku sambil menekan kepalaku hingga
gelagapan. Hingga aku hampir tak dapat bernafas menerima pejuhnya dalam
mulutku. Aku terus menghisapnya hingga kemaluannya menciut. Tapi tetap
aku tak melepaskannya hingga kemaluannya kembali berdiri tegak. Barry
turun dan masuk ke dalam kolam, bertukar tempat dengan Michael yang tadi
dibelakangku menjadi berhadapan denganku. Aku dipangkunya dan Michael
duduk di tangga. Perlahan ia memasukkan kemaluannya ke dalam memekku.
“Aahh.. Mick..” Desahku ketika semua batangnya masuk ke dalam memekku.
Serasa penuh, sekalipun memekku baru saja dimasukkan oleh kemaluan
Ale yang besar, tapi tetap saja rasanya penuh. Sebentar kulirik bungalow
tempat Ale dan dua perempuan lainnya. Kulihat Amy dan Slavina
terlentang hampir bertindihan, sambil membuka liang memeknya. Sementara
Ale memasukkan kemaluannya bergantian dari kemaluan Amy ke Slavina.
Kemudian Amy lagi dan Slavina lagi, Kedua perempuan itu berteriak setiap
kali Ale menghujamkan kemaluannya ke kemaluan mereka.
“Sshh.. Ahh..” Aku terkejut ketika Michael mulai mengocok memekku. Ia
mencium dan melumat bibirku mesra. Sementara Barry dibelakangku mulai
mengelus elus tetekku. Tak berapa lama, Barry mulai mengorek lubang
pantatku dengan kemaluannya.
“Ahh.. Barry..” Desahku ketika kemaluannya masuk ke dalam memekku.
“Ssshh.. Aaahh.. Lleebiihh cceeppaat Mick.. Akku mmau kkeluuaarr..” Desahku keenakan.
“Barengg saayyaangngg.. Aaahh.. Ttahhnn.. Bbenntaar llaggii.. Ssshh..
Aaahh aahh” Jerit Michael bersamaan dengan mengalirnya pejuhnya ke
dalam memekku bercampur dengan cairan cinta di dalamnya.
Juga kemaluan di pantatku yang juga menembakkan pejuhnya. Kakiku
mengikat pinggang Michael dengan erat, menahan kenikmatan yang tiada
tara. Sekalipun dalam kelelahan, aku masih menginginkan kemaluan Ale
yang besar itu bersarang dalam memekku. Hingga dengan sedikit tertatih,
aku melepaskan pelukan dari Michael dan Barry, dan membersihkan memekku
dalam kolam itu dengan mengusap-usapnya, dan menghampiri Ale dan kedua
perempuan yang masih bergelut. Ale terlentang diatas kursi panjang
dengan Amy dan Slavina menjilati kemaluan Ale yang panjang itu.
Kuarahkan memekku ke mulut Ale.
“Ssshh.. Hhhaa.. Alleexx.. Enaakk Sayyangg..” Desahku ketika ia mulai
menjalari memekku dengan lidahnya yang hangat. Tiba tiba, ia mengorek
liang memekku dengan lidahnya membuat aku semakin menggelinjang.
“Ahh.. Aleex.. Enak..” Desahku sambil mengacak acak rambutnya dan menekan kepalanya ke terbenam dalam selangkanganku. Cerita Dewasa 2016
Tak lama, terasa liang memekku mulai berkontraksi. Pangkal pahaku
mulai bergetar keenakan. Tiba tiba Alex mengangkat pantatku dan
membawaku ke arah kemaluannya dan memasukkan kemaluannya dalam memekku.
“Ssshh.. Aaahh.. Aaacchkk.. Alleexx.. Aaa..” Jeritku saat kemaluannya
menyeruak masuk, bersamaan dengan bergetarnya liang memekku menandakan
aku telah orgasme dan akupun terkulai lemas di dadanya yang bidang,
dengan kemaluan yang masih berdiri tegak dalam memekku. Dengan sisa-sisa
tenagaku, aku kembali menggoyangkan pantatku, hingga Ale dapat
mengeluarkan pejuhnya.
“Shh.. Sayyaanngg.. Eennakk.. Ooohh..” Ale melenguh panjang, ketika
ia mengeluarkan pejuhnya dalam memekku. Kami semua tertidur di pinggir
kolam, hingga pagi.(scs)
- Home
- Seputar cerita sexs . Ngentot Malam Pertama
Ngentot Malam Pertama
01:23 /
Unknown /
Cerita Dewasa 2016,
Cerita Hot,
Cerita Mesum,
Cerita Seks,
cerita sex,
Seputar cerita sexs .,
Ngentot Malam Pertama
Reviewed by Unknown
Published:
Rating : 4.5
Published:
Rating : 4.5