Seputar cerita sexs | 3 wanita menyetubuhiku
Ini merupakan pengalam pribadiku sendiri
dimana umurku waktu itu 24 tahun, aku bekerja di perusahaan swasta
jakarta disana. kemudian aku mendapat kenalan dengan gadis yang umurnya
setara denganku 23 tahun, dia bekerja di rumah sakit swasta, namanya
Devi.
Aku berkenalan dengan dia sekitar 5 bulan yang lalu waktu
perkenalan kami sering bertemu di luar dan tidak pernah bertemu di
rumahnya, semakin lama perasaan kami semakin akrab dimana diajak ngobrol
selalu nyambung, dari sebab itu aku mampir kerumahnya untuk berkenalan
dengan orang tuanya.
Devii punya seorang ibu tiri yang umurnya sekitar 38 tahun dan dua
orang kakak perempuan,yang tertua namanya Dira,umurnya 28 tahun dan yang
nomor dua namanya Ratna umurnya 26 tahun. Walaupun ibunya ibu tiri,tapi
sangat baik.
Mereka tinggal 3 orang satu rumah. Sedang kakaknya yang pertama
sudah menikah,belum punya anak dan tinggal ditempat lain. Hubungan
mereka sekeluarga sangat akrab. Keluarganya ramah terhadapku.
Waktu kedatanganku yang pertama aku cuma duduk diruang
tamu.Kedatanganku yang selanjutnya aku sudah biasa aja dirumahnya. Aku
sudah bisa masuk keruangan yang lainnya. Suatu kali aku masuk kekamar
Devi,didalam kami ngobrol-ngobrol. Jarak antara kami makin dekat.
Kupegang tangannya,kemudian perlahan-lahan kudekatkan wajahku
kepadanya.Kami saling berciuman.Kulumat bibirnya yang berwarna
kemerah-merahan dan Devi membalas ciumanku. Cukup lama kami berciuman
dan aku tidak berani menyentuh bagian yang lain.
Sehabis itu kami main
Play Stasion.
Minggu berikutnya aku main lagi ke rumah Devi. Waktu
itu kakaknya yang no.2 yaitu Ratna ada dirumah.Dia tidak masuk
kerja.Setelah basa basi dengan kakaknya aku masuk kekamar Devi.Didalam
seperti biasa setelah kami ngobrol-ngobrol sedikit aku mendekati Devi.
Kami kembali berciuman,aku meremas tangannya,kemudian ciumanku
menyusuri lehernya yang putih bersih.
Nafas Devi terdengar agak
terengah-engah.Aku meneruskan ciumanku dengan meremas dadanya yang
indah.kemudian satu persatu kancing bajunya kutanggalkan,sampai dia
hanya pakai BH saja. BH nya yang berukuran 36B itupun kutanggalkan.
Payudaranya yang sekal dan indah itu pun habis kuciumi.Sementara
tanganku meremas-remas dengan lembut payudaranya itu.Kemudian puting
payudaranya yang berwarna agak kecoklatan kuhisap dan kujilati.Devi
makin menderu nafasnya.
Aku terus asyik menghisap payudaranya yang sekal itu.Tapi secara
tiba-tiba aku melirik ke pintu yang sedikit terbuka,disitu kulihat Ratna
berdiri termangu.Aku segera menghentikan gerakanku.
Ratna kemudian masuk kekamar Devi.Tapi Devi cuek saja melihat
kakaknya masuk kedalam kamarnya.Dia tidak berusaha menutupi
tubuhnya.Malah membiarkan saja tubuhnya dalam keadaan terbuka.
Aku tentu saja merasa grogi.Aku takut Ratna marah kemudian
melarangku main kerumahnya lagi.Tapi Ratna tidak marah malah tersenyum
melihat aku yang salah tingkah.Kemudian Ratna bicara:
“Kamu mau kubuatkan teh ndre?”
“Ya mbak,boleh ….eh..terima kasih…”jawabku agak gugup.
Dalam hati aku merasa senang karena Ratna tidak marah
padaku.Kemudian aku keluar dari kamar dan Devi memakai bajunya tanpa
mengenakan BH lagi.Masih kelihatan payudaranya yang montok itu dibungkus
baju kaos yang tipis.Aku diruang tamu ngobrol-ngobrol saja bersama Devi
dan kakaknya.Ratna sama sekali tidak menyinggung kejadian tadi,dan
bicara hal-hal lain.
Minggu berikutnya aku kembali datang kerumah Devi.Setelah
ngobrol-ngobrol dengan kakaknya Ratna,aku kembali masuk kekamar Devi.
Didalam kami kembali berciuman.Aku mencium bibir Devi yang harum.Devi
membalas ciumanku.
Berbeda waktu kemarinnya,kali ini Devi agak agresif.Dia mencium
bibirku dengan ganasnya.
Aku juga semakin berani membuka pakaian
Devi,sehingga dia hanya memakai celana dalam saja.Aku segera menyapu
lehernya yang jenjang dan putih bersih.
Devi terlihat menggelinjang membuat aku semakin
bersemangat.Nafasnya mulai terengah-engah.Ciumanku terus kearah dadanya
yang montok.Aku menghisap puting payudaranya.Sungguh sangat enak
rasanya.Aku menghisap puting payudaranya bergantian.Devi makin terengah-engah.
Lalu aku membuka celana dalamnya,sehingga sekarang dia tidak
memakai pakaian sehelai benangpun. Aku menjilati pahanya yang putih
mulus.Jilatanku terus naik kearah vagina Devi yang memancarkan hawa
harum dan wangi.
Aku menjilat klitorisnya yang gurih. sebelumnya aku menyibakkan
bulunya yang belum begitu lebat.Lama aku menghisap klitorisnya.Sampai
aku merasakan cairan yang khas,mungkin dia sudah semakin teransang.
Devi lalu mendorongku,sehingga aku berada dalam posisi telentang.
Dia langsung mengarahkan bibirnya yang mungil ke penisku.Wahhh…enak
sekali … Devi mengulum dan menghisap penisku .Aku semakin
terengah-engah.
Devi pun semakin semangat mendengar desahan nafasku. Lalu aku mendorong Devi dengan lembut agar dia segera telentang. Devi pun mengerti dengan keinginanku. Penisku kuarahkan kearah vagina devi dan memasukkannya dengan perlahan-lahan.
Devi menjerit tertahan begitu penisku masuk semua kedalam
vaginanya.Aku mengangkat pantatku perlahan-lahan,dan
memasukkannya.Begitu seterusnya aku lakukan,memaju-mundurkan pantatku.
Devi pun kelihatan sangat menikmatinya.
Lalu aku mengangkat kaki kiri Devi dan tetap aku menggoyang
pantatnya yang montok.Sampai akhirnya dia menjerit dengan suara yang
agak keras.Dan akupun merasakan cairan hangat yang membasahi penisku
didalam vaginanya.Rupanya Devi sudah keluar.Sementara aku nampaknya
masih lama untuk mencapai puncak orgasmeku. Tiba-tiba aku dikejutkan
suara yang sudah aku kenal.
“Wah..kamu kuat juga ya ndre…”
Rupanya itu suaranya Ratna kakak Devi.Rupanya dia sudah dari tadi
berdiri dibelakangku memperhatikan apa yang kuperbuat bersama dengan
adiknya.Aku sangat kaget sekali,dan mencabut penisku yang masih tegang
dari vagina Devi.Kupikir tadi Devi sudah mengunci pintu kamar.
Ratna segera menghampiri kami berdua.Kulihat Devi cuek
saja dan masih menikmati puncak orgasmenya. Ratna duduk disamping kami
dan memperhatikan punyaku yang masih tegang.Sementara aku sendiri masih
jauh dari puncak orgasmeku.
Melihat situasinya seperti itu aku jadi memberanikan diriku meraih
tangan Ratna.Kutarik lembut tangannya dan aku segera melumat bibirnya
yang lembut.Sementara tanganku langsung meremas-remas
payudaranya.Sekilas aku melirik Devi dan kulihat dia tersenyum melihat
yang kuperbuat dengan kakaknya.Dia bilang,
“Nah…sekarang giliran gw yang nonton kakak ya…?”
Ratna hanya menjawab dengan tersenyum saja.Nampaknya Devi ingin aku berbuat yang sama dengan kakaknya.
Tanganku terus saja meremas-remas payudaranya dari luar.Aku segera
melepaskan semua pakaian yang menempel ditubuhnya,sampai dia tidak
mengenakan pakaian selembar benangpun alias bugil,seperti Devi. Aku terus melumat bibirnya.
Ratna pun tidak kalah membalas ciumanku.Ciumanku terus turun
kelehernya yang putih bersih.Ratna mengelinjang membuat aku semakin
bersemangat saja.Aku terus menciumi payudaranya yang montok,mungkin
ukurannya ada sekitar 36,aku tidak tahu persis tapi sama dengan
ukurannya si Devi.
Aku menghisap puting payudaranya dengan lahap.Aku kembali melirik
Devi dan melihat dia tersenyum manis padaku.Aku jadi semakin bersemangat
saja.Sementara Ratna terus saja menggelinjang keenakan.Aku terus saja
menghisap puting payudara Ratna.
Sementara tangan kiriku meraba-raba selangkangan Ratna.Aku
merasakan bulu-bulu vaginanya yang lembut.Ciumanku terus kuturunkan
kedaerah vaginanya.Aku menjilati klitoris Devi dan Ratna terus saja
menggelinjang.Aku merasakan cairan yang khas dari vaginanya,tapi aku
yakin dia belum orgasme.
Aku lalu mendekatkan penisku kedalam mulut Ratna dan diapun melumat
penisku dan menghisapnya.Sungguh sangat enak sekali.Lama Ratna
menghisap penisku yang sudah sangat tegang sekali.Aku hampir tidak tahan
lagi.
Aku menyuruh Ratna supaya menungging.Aku lalu mengatur posisiku di
belakang Ratna.Perlahan-lahan aku memasukkan penisku kedalam
vaginanya.Tapi sebelum aku memasukkan penisku,Devi bergerak mendekatiku
dan tangannya menggenggam penisku.
“Biar gw masukin Ndre…,”katanya.
Tapi sebelum itu dia masih sempat-sempatnya menghisap
penisku.Setelah itu dia mengarahkan penisku ke kemaluan kakaknya.Dia
tersenyum padaku.Ratna juga tersenyum padaku.Aku semakin tidak tahan dan
segera memasukkan penisku ke vagina Ratna.Ratna menjerit tertahan,
“Ahh…Andre… …”
Aku semakin bersemangat menggoyangkan pantatku.Sementara Devi duduk disampingku.Aku segera meraih tangan Devi dan aku bilang,
“dev , sini …”
Devi segera menyodorkan payudaranya kemulutku.Jadi sementara aku menggoyang Ratna,mulutku menghisap payudaranya Devi.
Ratna semakin histeris menjerit-jerit keenakan kugoyang vaginanya
dari belakang.Aku lalu menyuruh Devi berdiri dan mengarahkan
selangkangannya ke mulutku.Aku kembali menjilati klitoris Devi. Devi
terdengar menjerit-jerit keenakan seperti kakaknya.
Tak lama tubuh Ratna menegang.Agaknya dia sudah mau keluar.Benar
saja tak lama aku merasakan cairan hangat membasahi penisku yang masih
menancap di vaginanya. Devi juga masih menjerit-jerit.Aku lalu berdiri
dan mengarahkan penisku yang masih tegang ke kemaluan Devi yang berada
dalam posisi berdiri dari depan.Aku mengangkat kaki Devi dan meletakkan
kakinya di pinggir tempat tidur.Aku memasukkan penisku kedalam vagina
Devi dari depan dan kugoyang-goyang,maju mundur.
Devi kembali mendesah-desah,
“…Ahh…Andre… …ahhh…akh..”mulutnya terus saja menceracau.
Aku terus saja menggoyangnya,sementara mulutku tidak berhenti
menciumi payudaranya yang montok kiri kanan bergantian dan juga
menghisapnya bergantian. Devi semakin melayang-layang kenikmatan
saja.Tak lama aku juga sudah ingin keluar.
Tapi sebelum aku keluar, Devi sudah keluar duluan dan badannya
mendadak jadi lemas.Aku segera mencengkram pantatnya dan memeluk
tubuhnya.
”Akh…”akhirnya kau keluar juga dengan perasaan yang
melayang-layang. Spermaku membasahi vagina Devi .Aku tidak kuat lagi
menahan tubuh nya dan membiarkan dia terduduk dan akhirnya penisku pun
tercabut dari vaginanya.
Ratna yang dari tadi memperhatikan,kembali mendekatkan kepalanya ke
penisku dan menjilati sisa sperma yang masih menempel disana. Devi pun
tidak ketinggalan,juga menghisap penisku dan menjilati sisa sperma yang
masih menempel disana.Kedua kakak beradik tadi masih dengan lahap
menghisap penisku bergantian.
Akhirnya kami bertiga terbaring lemas.Aku berada ditengah-tengah mereka.Tanganku masih saja bergantian meremas-remas payudara Devi
dan Ratna bergantian.Mereka juga masih menikmati remasan tanganku di
payudaranya.Kami sama-sama menarik nafas panjang.Lama kami terdiam.
Tiba-tiba kami dikejutkan teriakan suara panggilan.
“Ratna, Devi kalian dimana? Ini mbak Dira datang nih…kok nggak ada yang menyahutin?”
Rupanya kakaknya yang tertua datang.Ratna lalu berdiri dan berkata pada Devi.
“Dev ,biar mbak saja yang menemuin mbak Dira,kayaknya dia sendirian saja kesini.Suaminya kayaknya nggak ikut tuh…”
Lalu tanpa pakaian sehelai benang pun Ratna berdiri dan jalan keluar kamar.Aku kaget dan bertanya pada Devi ,
“Dev ,kalau ketahuan mbak Dira bagaimana nih…?”kataku agak cemas.
Tapi Devi hanya tersenyum saja dan mengecup bibirku sebagai
jawabannya. Sementara diluar kamar,mbak Dira sangat terkejut melihat
adiknya Ratna menyambutnya tanpa busana sehelai benangpun.
“Ratna…kamu ngapain..?Kok nggak pake pakaian…?”tanya mbak Dira.
Tapi Ratna cuma tersenyum saja dan berkata,
“Nggak apa-apa kok mbak…Mbak nggak usah banyak tanya deh…” sambil tangannya menggandeng tangan kakaknya kekamar Devi.
Sesampai dikamar Devi,mbak Dira kelihatan terkejut melihatku dan Devi juga tanpa pakaian.Ratna segera menjelaskan,
“Mbak,itu Andre pacarnya Devi…Mbak udah kenal kan?”kata Ratna.
Sementara aku masih agak cemas,takut kalau-kalau mbak Dira marah
besar.Tapi rupanya Devi mengerti perasaanku.Dia berkata pada Dira,
“Mbak ayo duduk disini,ngapain berdiri disitu.Apa mbak nggak pingin
merasakan punya Andre yang perkasa ini..?Bukankah Mbak dulu bilang
kalau nggak pernah puas kalau main sama suami mbak…?”
Mulanya mbak Dira ragu-ragu. Ratna segera menarik tangan kakaknya
dan mengajaknya duduk didekatku yang juga sama-sama bugil dengan
adik-adiknya.Akhirnya mbak Dira duduk juga didekatku.Ratna berkata,
“Ayo Andre…kita teruskan,nih kakaknya Devi yang paling tua udah
datang.Dia nggak pernah puas kalau main.Mungkin kamu ketemu lawan
tangguh…,”kata Ratna bercanda.
Mbak Dira dan Devi kulihat hanya tersenyum saja.
“Sekarang aku dan mbak Ratna cuma nonton aja,kamu main sama mbak Dira…habis kami capek sih…”kata Devi dengan manjanya.
Tak selang berapa ama kami hanyut daam pesta sex sedarah ini… kagum
takjub, tak habis pikir. Ada apa dengan kluarga ini. Semua maniak sex.
Semua sama. Hanya saja mbak dira lebih berpengalaman. Aku cukup senang…
mbak dira paham betul apa yg harus dilakukan.
Akhir kata aku pamit pulang. ,meninggalkan mereka terkapar kelelahan.